ISO/IEC 19770 adalah standar internasional yang mengatur manajemen aset TI. Standar ini membantu organisasi mengelola aset TI mereka dengan efektif dan efisien dengan menetapkan persyaratan untuk manajemen aset TI yang efektif, termasuk persyaratan untuk pengukuran dan pemantauan kinerja aset TI.
ISO 31000 adalah standar internasional yang mengatur manajemen risiko. Standar ini membantu organisasi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko secara efektif dengan menetapkan persyaratan untuk manajemen risiko yang sistematis, terpadu, dan proaktif.
ISO 26000 adalah standar internasional yang mengatur tanggung jawab sosial perusahaan. Standar ini membantu organisasi mengenali dan meminimalkan dampak negatif kegiatan bisnis mereka pada masyarakat, lingkungan, dan hak asasi manusia dengan menetapkan persyaratan untuk manajemen tanggung jawab sosial yang efektif.
ISO 50001 adalah standar internasional yang mengatur manajemen energi. Standar ini membantu organisasi meningkatkan efisiensi energi mereka dengan menetapkan persyaratan untuk manajemen energi yang sistematis dan berkelanjutan, termasuk persyaratan untuk perencanaan energi, pemantauan kinerja energi, dan perbaikan terus-menerus.
ISO 22301 adalah standar internasional yang mengatur manajemen kontinuitas bisnis. Standar ini membantu organisasi mengidentifikasi dan meminimalkan risiko kegagalan bisnis dengan menetapkan persyaratan untuk manajemen kontinuitas bisnis yang efektif, termasuk persyaratan untuk perencanaan, pemulihan, dan pengujian bisnis yang teratur.
ISO 31010 adalah standar internasional yang mengatur teknik manajemen risiko. Standar ini membantu organisasi memilih dan menerapkan teknik manajemen risiko yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka dengan menetapkan persyaratan untuk teknik identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko yang efektif dan efisien.
ISO/IEC 38500 adalah standar internasional yang mengatur manajemen TI oleh dewan direksi. Standar ini membantu dewan direksi mengelola risiko TI dan memaksimalkan nilai dari investasi TI dengan menetapkan persyaratan untuk manajemen TI yang efektif, termasuk persyaratan untuk kebijakan, strategi, dan pengawasan TI.
Dalam kesimpulannya, ISO memiliki banyak standar internasional yang mengatur berbagai bidang, dan setiap standar memiliki kepanjangan yang terdiri dari tiga huruf yang memberikan informasi tentang bidang spesifik yang diatur oleh standar tersebut.
Beberapa kepanjangan ISO yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang adalah ISO/IEC 17025, ISO/IEC 27001, ISO 14001, ISO 9001, ISO/IEC 20000, ISO 45001, ISO/IEC 38500, ISO 31000, ISO 26000, ISO 50001, ISO 22301, dan ISO 31010. Masing-masing standar memiliki tujuan dan manfaatnya sendiri, dan dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka dalam bidang tertentu.
Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan dinamis, penting bagi organisasi untuk memahami dan menerapkan standar ISO yang relevan dalam operasi mereka.
Dengan melakukan ini, organisasi dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan kinerja mereka dalam berbagai bidang, dan juga meningkatkan kepercayaan pelanggan, kredibilitas, dan reputasi mereka.
Sebagai konsumen atau pengguna jasa, kita juga dapat memanfaatkan pengetahuan tentang standar ISO ini untuk memilih produk atau jasa yang berkualitas dan andal. Jika sebuah organisasi telah memperoleh sertifikasi ISO, itu berarti mereka telah mengikuti proses yang ketat dan memenuhi persyaratan standar internasional yang ketat untuk kinerja tertentu.
Sebagai konsumen atau pengguna jasa, kita dapat mempercayai bahwa produk atau jasa yang berasal dari organisasi tersebut memiliki kualitas dan kinerja yang baik.
Dalam era digital, akses informasi tentang standar ISO yang relevan semakin mudah. Kita dapat menemukan informasi tentang standar ISO di website resmi ISO atau di website lembaga sertifikasi yang terkait.
Selain itu, terdapat pula banyak organisasi yang menyediakan layanan konsultasi dan sertifikasi ISO, yang dapat membantu organisasi memahami persyaratan dan proses sertifikasi yang diperlukan.