Sebagai tenaga ahli tentunya Anda ingin selalu memberikan kualitas kerja yang terbaik untuk setiap pembangunan, untuk melakukannya bisa dimulai dengan menerapkan standardisasi yang relevan dengan bidang perusahaan Anda.
ISO untuk kontraktor adalah standar yang tepat dan sudah teruji, banyak dipakai oleh kontraktor di seluruh dunia untuk memastikan apa yang mereka kerjakan sudah diperhatikan dengan baik sehingga hasil kerja lebih maksimal.
ISO untuk Kontraktor
Sebelum lebih jauh membahas ISO untuk kontraktor, sebelum itu, mari kita pahami lebih dulu apa itu kontraktor dan bagaimana lingkup pekerjaannya.
Kontraktor adalah tenaga kerja fisik yang merancang dan membangun suatu bangunan.
Mereka juga melakukan kalkulasi dan analisis untuk beragam aspek termasuk pengelolaan budget, kebutuhan alat dan material, dan sebagainya.
Bidang Pekerjaan Tenaga Konstruksi
Terdapat setidaknya 6 bidang utama yang jadi lingkup pekerjaan seorang kontraktor. Antara lain sebagai berikut:
Elektrikal
Arsitektur
Mekanikal
Sipil
Pekerjaan Terintegrasi
Tata Lingkungan
Baca Juga : Perbedaan ISO 9001:2008 dengan ISO 9001:2015
Dari bidang utama tersebut di untuk lagi jadi beberapa sub bidang turunan yang lebih spesifik.
Perumahan tunggal dan koppel, termasuk perawatannya
Bangunan pergudangan dan industri, termasuk perawatannya
Bangunan-bangunan non perumahan lainnya, termasuk perawatannya
Perumahan multi hunian, termasuk perawatannya
Bangunan komersial, termasuk perawatannya
Pekerjaan dinding dan jendela kaca, termasuk perawatannya
Pertamanan, termasuk perawatannya
Pekerjaan interior, termasuk perawatannya
Pekerjaan kayu
Pekerjaan pemasangan instalasi asesori bangunan, termasuk perawatannya
Kontraktor kolam renang
Perawatan Gedung / Bangunan
Dan masih banyak lagi
Kita sudah memahami bidang pekerjaan tenaga konstruksi.
Untuk lingkupnya sendiri memang cukup luas, tetapi Anda tidak harus khawatir sebagai standar utama Anda harus mengurus ISO 9001 Manajemen Mutu dan Kualitas.
Berikut akan dijelaskan lebih lanjut masing-masing sertifikat ISO untuk kontraktor di atas, jadi pastikan Anda menyimak penjelasan lebih lengkap di bawah.
3 Sertifikat ISO Kontraktor
Jadi kontraktor yang terbaik memerlukan lebih dari sekadar kata-kata, melainkan diperlukan adanya bukti bahwa perusahaan Anda sudah menerapkan standardisasi yang tepat dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya dengan baik.
Berikut sertifikat ISO kontraktor yang perlu segera disegerakan pengurusannya.
Sertifikat ISO 45001 Manajemen K3
Jasa konstruksi memiliki risiko bahaya yang cukup tinggi.
Kecelakaan kerja jadi mimpi buruk semua perusahaan konstruksi, oleh karena itu sertifikat ISO 45001 manajemen K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) jadi solusi untuk mencegah hal-hal tersebut.
Adapun untuk manfaat yang bisa diperoleh dengan menerapkan ISO 45001 untuk perusahaan konstruksi antara lain:
Mencegah dan mengurangi jumlah kecelakaan di lokasi proyek
Mampu memberikan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang sehingga lebih terukur dan terencana dengan lebih baik
Mendorong produktivitas para tenaga kerja sehingga bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan scope yang sudah ditentukan
Meningkatkan kesadaran para pekerja tentang pentingnya peran K3 dalam menjalankan proyek pembangunan
Memberikan efisiensi biaya untuk asuransi
Menguatkan peran kepemimpinan sehingga bisa berpengaruh pada kinerja K3 secara proaktif
Sertifikat ISO 14001 Manajemen Lingkungan
Sedikit perusahaan yang peduli pada pengaruh konstruksi pada kondisi lingkungan hidup.
Sertifikat ISO 14001 ini memiliki peran yang penting untuk mencegah segala bentuk pencemaran baik itu di udara, air, ataupun tanah.
Sertifikat ISO 9001 Manajemen Mutu dan Kualitas
Hampir semua perusahaan atau organisasi tentu direkomendasikan untuk mengurus ISO 9001 sebelum standardisasi lainnya.
Ibarat suatu landasan utama, ISO untuk kontraktor manajemen mutu ini akan jadi pedoman yang mengantarkan perusahaan Anda untuk menerapkan sistem yang lebih baik daripada sebelumnya.
Apa saja prinsip ISO 9001 yang berguna untuk kontraktor untuk memaksimalkan kinerja?
-
Fokus pada konsumer
-
Kepemimpinan
-
Pelibatan Orang
-
Pendekatan Proses
-
Perbaikan
-
Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti