Contractor safety management system atau yang disingkat CSMS adalah sistem standar keamanan dan keselmatan kerja yang diterapkan di lingkungan konstruksi, seperti pembangunan gedung, jalan dan pra sarana lainnya.
CSMS bertujuan untuk menghindari pekerja dari kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan konstruksi saat bertugas. Sistem manajemen K3, OHSAS, ISRS,ANSI dan lainnya terkandung dalam standar CSMS.
Penerapan sistem manajemen K3 yang baik dan sesuai dengan prosedir akan meminimalisir kecelakaan dan kerugian yang di akibatkan karena peristiwa tersebut.
Pentingnya CSMS untuk perusahaan
Masalah besar bisa muncul apabila sistem manajemen keselamatan tidak diterapkan dengan baik, terlebih di lingkungan kerja konstruksi yang mengerjakan sejumlah proyek pembangunan, yang melibatkan banyak orang, kendaraan dan peralatan berat yang berisiko tinggi.
Karenanya CSMS hadir sebagai sistem keselamatan dan keamanan di lingkungan konstruksi, untuk membuat sistem kerja yang aman, serta cara menanggulangi masalah yang terjadi dalam lingkungan kerja.
Dan berikut adalah 4 alasan utama mengapa perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi atau proyek pembangunan membutuhkan CSMS atau sistem K3.
- Menghindari/meminimalkan kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja, dan penyakit yang menganggu kesehatan pekerja yang di akibatkan dari lokasi kerja.
- Sebagai salah satu syarat untuk lulus prakualifikasi sebagai perusahaan main contractor
- Membangun citra positif dan integritas perusahaan
- Meningkatkan profit/keuntungan perusahaan
CSMS adalah sebuah kewajiban yang harus diterapkan dan dilaksanakan sebaik mungkin. Tidak hanya itu perusahaan baiknya memiliki satuan tugas yang bekerja untuk mengawasi dan memastikan bahwa setiap aktivitas dalam lingkungan konstruksi telah berjalan sesuai standar keamanan dan kelamatan.
Penerapan CSMS di beberapa perusahaan konstruksi masih banyak yang belum menjalankan dengan baik, atau bahkan belum memiliki sistem manajemen K3.
Implmentasi CSMS juga terkadang secara tidak sadar terlewati oleh line manajemen, yang padahal perekaman atau pendokumentasian setiap aktivitas penting sebagai bahan pengawasan dan evaluasi.
Lalu bagaimana proses untuk menerapkan CSMS (Contractor safety management system) di perusahaan, berikut adalah ringkasan tahapan untuk CSMS.

Tahapan proses penerapan CSMS
Tahap pertama : Kualifikasi
- Penilaian risiko
- Pra kualifikasi
- Pemilihan
Tahap pertama : Implementasi / Pelaksanaan
- Aktivitas/kegiatan pekerjaan
- Pemantauan pekerjaan saat berlangsung
- Evaluasi akhir
Tahap ketiga : Penilian risiko
- Melakukan penilaian dan juga peninjauan terhadap risiko pekerjaan dan aktivitas yang akan di kontrakan
- Memberikan penilaian dan kategori risiko mulai dari risiko rendah, risiko menengah atau sedang, risiko tinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian risiko :
- Jenis pekerjaan
- Tempat/lokasi kerja
- Potensi kecelakaan di lokasi/tempat kerja
- Potensi kecelakaan akibat aktivitasi kontraktor
- Pekerjaan simultan oleh beberapa kontraktor
- Jangka waktu proyek
Berikut tadi adalah tahapan proses penerapan CSMS atau sistem manajemen k3. Seperti yang dikatakatan diawal CSMS adalah sistem manajemen keselamatan keamanan di lingkungan proyek konstruksi.
Yang bertujuan untuk menghindari kecelakaan dan kerugian yang di hasilkan dari peristiwa tersebut.